Senin, 15 April 2019

Firman-Mu Ya Dan Amin


Filipi 4:6 salah satu ayat emas yang mampu menginspirasi dan memotivasi anak muda Kristen yang sedang dilema. Kalau istilah anak zaman now “gelisah, galau dan merana.” Yupzzz, kegelisahan dan kekhawatiran kerap sekali menghantui para remaja sekarang. Ya, bahkan mungkin bukan hanya para remaja saja yang merasakannya tapi sampai ke tingkat orang dewasa juga turut merasakan.

Banyak alasan membuat seseorang merasakan kegelisahan itu. Salah satu contoh kecil takut dan gelisah akan masa depan yang tidak sesuai dengan impian dan harapan. Diangkat dari kisah seorang anak Permata yang memiliki pengalaman hidup. Yang mungkin bisa menjadi sumber inspirasi bagi pembaca

Seorang anak Permata ( Pemuda Gereja GBKP) yang sedang berada di bangku perkuliahan dan menjalani perkuliahan tingkat akhir. Tingkat akhir yang identik dengan sibuk  skripsi. Selain sibuk skripsi, ia juga sibuk dengan pelayanannya sebagai seorang Permata di Gereja. Dengan semangat dan tidak mengenal lelah setiap hari ia giat belajar mengerjakan skripsi, menjumpai dosen pembimbing untuk berdiskusi dan meminta bimbingan terkait mengenai skripsinya. Dengan harapan secepatnya menyelesaikan ujian skripsi, wisuda kemudian segera  mendapatkan pekerjaan yang dari dulu diharapkan dan diinginkan. Dan pada akhirnya, benar usahanya tidak sia-sia. Lulus dengan meraih predikat Cumlaude.

Sibuk melamar pekerjaan ke perusahaan yang satu ke perusahaan yang lainnya. Tetapi tidak ada satu pun perusahaan yang mau menerimanya. Rasa gelisah, kecewa, kesal dan pada akhirnya mulai menyalahkan Tuhan. Mengatakan Tuhan tidak adil, Tuhan tidak mengerti apa keinginannya. Akhirnya timbullah pemikiran negatif “ aku sudah mau berlelah melayani Tuhan di Permata, ikut ambil bagian di setiap kegiatan Permata tapi kenapa Tuhan tidak melihat pengorbananku. Semuanya sia-sia”. Pemikiran seperti itu berlarut-larut meracuni pemikirannya. Sehingga membuatnya putus asa dan memutuskan berhenti tidak lagi mau ikut ambil bagian dikegiatan Permata.

Dari cerita diatas, tidak terbayangkan bila yang mengalami adalah diri kita. Ekspektasi tidak seindah realita pastinya membuat hati hancur berkeping- keping ditambah membuat kepala pusing tujuh keliling.
Mungkin beberapa pembaca memiliki pengalaman yang sama dengan cerita anak Permata diatas. Sibuk memikirkan keinginan dagingnya bagaimana caranya agar secepatnya bisa mencapai cita-citanya, tanpa memikirkan usaha penting apa yang harus dilakukan. Ya memang, ia sudah berusaha belajar dengan giat, rajin berdiskusi. Tapi satu hal Ia lupakan. Ia lupa mengimani dirinya sebagai anak Permata. Nafas seorang anak Permata adalah berdoa bila dalam setiap kesulitan. Ia lupa bahwasanya ia Permata luar biasa yang memiliki Bapa yang baik yang berkuasa diatas segala-galanya. Ia hanya mengandalkan kekuatan dirinya. Merasa pelayanananya sudah hebat dan mantap. Seolah-olah “ Tuhan harus membayar hasil dari pelayanannya”. Merasa semua yang telah dicapainya adalah karena kehebatan dan kepintarannya. Keinginannya semua harus berjalan sesuai dengan timeline dan proses yang telah dirancangnya. Kekhawatirannya yang berlebihan membuat dirinya menjadi jauh dari Tuhan.

Filipi 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyerahkan semua rencana dan keinginan kita kepada Allah. Ia terlebih dulu telah mengetahui rancangan apa yang tepat untuk kita sejak kita dikandung ibu. Waktu kita bukan waktunya Tuhan. Rencana yang sempurna hanyalah rancangan Tuhan.

Perjalanan kehidupan mungkin sulit untuk dilalui, banyak hambatan, tantangan, rintangan. Namun jalan-Nya adalah jalan terbaik yang bisa kita lewati untuk menggapai masa depan yang penuh harapan. Alangkah baiknya kalau segala hal yang kita lakukan diawali dengan berdoa. Minta tuntunan dari Tuhan. Sampaikan kepada Tuhan keinginan hati, semua harapan kita termasuk masa depan yang kita khawatirkan melalui doa. Minta dan bermohonlah dengan sungguh – sungguh. Tanyakan kepada-Nya apakah keinginanmu sesuai dengan kehendak-Nya? Kita tahu bahwa setiap orang diciptakan karena ada sebabnya. Dan Tuhan memiliki tujuan masing-masing untuk setiap kita. Jangan karena sedikit pergumulan yang datang, membuat kita semakin jauh dari Tuhan. Oleh karena itu, tetaplah mengucap syukur atas segala nikmat dari Tuhan. Jalani dan nikmati dari setiap proses waktu yang Tuhan beri. Ia akan menunjukan mukjizatnya bagi hambaNya yang setia dan rela memikul salibNya.

4 komentar:

  1. Kena kali samaku del...
    Ketika mencari pekerjaan tapi tak mendapatkan, melepaskan pelayanan yang mungkin tak seberapa di pandang orang tapi dilepaskan,...
    Sifat manusia yang disadari tapi belum sempurna untuk disadari..
    makasih atas peringatannya..
    salam sukses...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama bik.. kita sama-sama mengingatkan. Semoga setiap kali kita membuat cerita di blog bisa menginspirasi banyak orang.. Yuk kembali melayani :)

      Hapus

GERAK LURUS BERATURAN

GERAK  Benda dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan titik acuan. Benda dapat bergerak karena dipengaruhi oleh gaya. Contohnya : To...